Nilai Tinggi Menjaga Persatuan
oleh :
Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc.
-hafizhahullah-
Di
dalam kehidupan di sebuah komunitas kecil, terkadang muncul riak-riak yang
merusak persatuan.
Terlebih lagi jika kehidupan itu adalah dalam sebuah negara
yang menghimpun berbagai jenis ras, agama, tendensi, dan latar belakang yang
berbeda.
Menyatukan
keragaman yang majemuk seperti ini adalah sesuatu yang berat. Belum lagi,
terkadang sebagian pihak lebih mendahulukan egonya sehingga, di saat pemerintah
dan penguasa yang mengayominya tidak memenuhi hasrat dan harapannya, ia pun
dengan mudahnya menuduh penguasa itu zhalim dan curang.
Lalu, ujung-ujungnya
menghasut masyarakat untuk membuat kekacauan dan pemberontakan sehingga manusia
berpecah belah.
Dalam
hal ini, Imam Abul Fadhl Qara’us bin Al-Abbas Ats-Tsaqafiy Al-Qurthubiy (wafat
220 H) –rahimahullah- berkata,
سُلْطَانٌ جَائِرٌ
سَبْعِيْنَ سَنَةً خَيْرٌ مِنْ أُمَّةٍ سَائِبَةٍ سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ.
“Penguasa
yang zhalim selama tujuh puluh tahun adalah lebih baik dibandingkan umat yang
berpecah belah sesaat dari waktu siang.”
[Tartîb Al-Madârik 2/493 karya Al-Qadhi ‘Iyâdh]
[Tartîb Al-Madârik 2/493 karya Al-Qadhi ‘Iyâdh]
Nilai
sebuah persatuan tidak bisa dijual dengan harta benda.
Keamanan suatu negeri,
dalam kondisi pemerintah di negeri itu zhalim, adalah jauh lebih baik dibanding
masyarakat kehilangan pemerintah dan pemimpinnya.
Sebab, dengan hilangnya
mereka, keamanan pun akan hilang. Karena, ketiadaan mereka akan memberikan
jalan lebar bagi para perusak dari kalangan kaum kafir, munafik, perampok, atau
kelompok kejahatan untuk melakukan aksinya.
Bagaimanapun
enaknya makanan yang kita makan, apabila kondisi negeri kita tidak aman dan
diwarnai oleh kekacauan, pasti tidak akan terasa enak.
Sebaliknya, walaupun
hanya nasi dan garam yang kita santap dalam kondisi aman, maka akan terasa
nyaman.
Mahalnya sebuah persatuan di bawah seorang pemimpin muslim –walaupun mungkin
ia curang atau zhalim- masih jauh lebih baik dibandingkan manusia yang berada
di dalam kekacauan dan keributan.
Jika pun penggantinya ada, maka belum tentu ia lebih baik. Bahkan seringkali realita membuktikan bahwa si pengganti lebih buruk tindakan atau hasil kerjanya.
Ustadz
Abdul Qodir, Lc.
Sumber
Artikel : http://bit.ly/2k0Lnh2
=================================================
DUKUNG KAMI :
Dalam membantu pembangunan Masjid IMAM SYAFI'I
POLMAN SULBAR, milik Ahlus Sunnah Polman.
"Siapa yg membangun sebuah masjid
karena Allah, maka Allah akan bangunkan istana baginya di surga".[HR. Al-Bukhori &
Muslim]
#
Bagi anda yang ingin membangun istananya di surga, silakan kirim
sebagian rezki anda melalui :
BRI.0259-01-035305-50-9
a/n.YAYASAN AR-RAHMAH AL-MANDARY
a/n.YAYASAN AR-RAHMAH AL-MANDARY
Kontak Person : 0852-3091-8001 (Saudara Mu'in)
Jazakumullohu khoiron atas sumbangsih dan
doanya.
=================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar