Kamis, 02 Februari 2017

Nilai Tinggi Menjaga Persatuan



Nilai Tinggi Menjaga Persatuan

oleh :
Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc.
-hafizhahullah-

Di dalam kehidupan di sebuah komunitas kecil, terkadang muncul riak-riak yang merusak persatuan. 

Terlebih lagi jika kehidupan itu adalah dalam sebuah negara yang menghimpun berbagai jenis ras, agama, tendensi, dan latar belakang yang berbeda.

Menyatukan keragaman yang majemuk seperti ini adalah sesuatu yang berat. Belum lagi, terkadang sebagian pihak lebih mendahulukan egonya sehingga, di saat pemerintah dan penguasa yang mengayominya tidak memenuhi hasrat dan harapannya, ia pun dengan mudahnya menuduh penguasa itu zhalim dan curang. 

Lalu, ujung-ujungnya menghasut masyarakat untuk membuat kekacauan dan pemberontakan sehingga manusia berpecah belah.

Dalam hal ini, Imam Abul Fadhl Qara’us bin Al-Abbas Ats-Tsaqafiy Al-Qurthubiy (wafat 220 H) –rahimahullah- berkata,
سُلْطَانٌ جَائِرٌ سَبْعِيْنَ سَنَةً خَيْرٌ مِنْ أُمَّةٍ سَائِبَةٍ سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ.
“Penguasa yang zhalim selama tujuh puluh tahun adalah lebih baik dibandingkan umat yang berpecah belah sesaat dari waktu siang.”
[Tartîb Al-Madârik 2/493 karya Al-Qadhi ‘Iyâdh]

Nilai sebuah persatuan tidak bisa dijual dengan harta benda. 

Keamanan suatu negeri, dalam kondisi pemerintah di negeri itu zhalim, adalah jauh lebih baik dibanding masyarakat kehilangan pemerintah dan pemimpinnya. 

Sebab, dengan hilangnya mereka, keamanan pun akan hilang. Karena, ketiadaan mereka akan memberikan jalan lebar bagi para perusak dari kalangan kaum kafir, munafik, perampok, atau kelompok kejahatan untuk melakukan aksinya.

Bagaimanapun enaknya makanan yang kita makan, apabila kondisi negeri kita tidak aman dan diwarnai oleh kekacauan, pasti tidak akan terasa enak. 

Sebaliknya, walaupun hanya nasi dan garam yang kita santap dalam kondisi aman, maka akan terasa nyaman. 

Mahalnya sebuah persatuan di bawah seorang pemimpin muslim –walaupun mungkin ia curang atau zhalim- masih jauh lebih baik dibandingkan manusia yang berada di dalam kekacauan dan keributan. 

Jika pun penggantinya ada, maka belum tentu ia lebih baik. Bahkan seringkali realita membuktikan bahwa si pengganti lebih buruk tindakan atau hasil kerjanya.

Ustadz Abdul Qodir, Lc.

Sumber Artikel : http://bit.ly/2k0Lnh2

=================================================
DUKUNG KAMI :

Dalam membantu pembangunan Masjid IMAM SYAFI'I POLMAN SULBAR, milik Ahlus Sunnah Polman.

"Siapa yg membangun sebuah masjid karena Allah, maka Allah akan bangunkan istana baginya di surga".[HR. Al-Bukhori & Muslim]

# Bagi anda yang ingin membangun istananya di surga, silakan kirim sebagian rezki anda melalui :

BRI.0259-01-035305-50-9
a/n.YAYASAN AR-RAHMAH AL-MANDARY

Kontak Person : 0852-3091-8001 (Saudara Mu'in)

Jazakumullohu khoiron atas sumbangsih dan doanya.
=================================================





Tidak ada komentar:

Posting Komentar