Kamis, 15 Desember 2016

CINTA KEPADA NABI -Shallallahu alaihi wa sallam- DAN TANDA-TANDANYA


Bismillah

Hadirilah!
Rangkaian Majelis Taklim
Ahlus Sunnah Polman-Sulbar

Bersama:
Ustadz MUSADDAD hafidzhahullah

Insya Allah kajian ini akan diadakan pada hari Sabtu,17 Rabi'ul Awwal 1438 H, bertepatan dengan 17-12- 2016 M

Dengan Jadwal sebagai berikut :

 *Sabtu: Ba'da Shubh & *2. Sabtu: jam 10.00-12.00 

Tema:

CINTA KEPADA NABI 
-Shallallahu alaihi wa sallam-  
DAN TANDA-TANDANYA

Tempat :

Masjid NURUSSA'ADAH  Sidorejo


Waktu :  

Pukul 10.00 pagi - selesai


Dirangkai dengan taklim :

Malam AHAD, ba'da Maghrib-Isya, di Masjid Hijau Purworejo.

Barokallohu fikum.


TERBUKA UNTUK UMUM

bagi setiap muslimin & muslimat



Kontak Person :


0813-5595-4435 

Rabu, 30 November 2016

Jangan Susu Dibalas Tuba


Jangan Susu Dibalas Tuba

"Silsilah Faedah Ilmiah dari Kalam Para Ulama dan Ahli Hikmah"

=============================
oleh : Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. -hafizhahullah-
=============================

Dalam bermuamalah, sering kali muncul gesekan dari orang-orang yang berlaku buruk. Seorang mukmin yang baik menghadapinya dengan santun dan sabar, serta memberinya nasihat yang menuntunnya kepada jalan yang terbaik, serta mencari jalan dalam menata hidup saudaranya yang berlaku buruk dan mendoakan kebaikan baginya. 

Itulah bimbingan wahyu yang hendaknya dijalani oleh seorang mukmin, yang menunjukkan bentuk kesyukurannya kepada Allah Yang tidak memberinya akhlak yang buruk.

Al-Imam Abul 'Aun As-Safariniy -rahimahullah- berkata,
وَمِنْ كَلَامِ الْحُكَمَاءِ : مَنْ أَحْسَنَ إلَى مَنْ أَسَاءَ إلَيْهِ فَقَدْ أَخْلَصَ لِلَّهِ شُكْرًا ، وَمَنْ أَسَاءَ إلَى مَنْ أَحْسَنَ إلَيْهِ فَقَدْ اسْتَبْدَلَ نِعْمَةَ اللَّهِ كُفْرًا

Selasa, 29 November 2016

Tabligh Akbar Salafiyah SulBar I "Islam Agama Rahmat dan Kasih Sayang"


Dengan mengharap Ridha Allah 
Hadirilah (insya Allah)

Tabligh Akbar Salafiyyah SulBar I

"Islam Agama Rahmat dan Kasih Sayang"
Sabtu & Ahad,
11 dan 12 Rabi'ul Awal 1438 H / 10 dan 11 Desember 2016 M

Masjid Raya Suada Mamuju
Sulawesi Barat

Sabtu, 11 Rabi'ul Awal 1438 H / 10 Desember 2016 M

=Sesi Pertama=

Pemateri :
Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc –hafizhahullah-
Materi :
"Islam Bukan Sekedar Identitas"
Waktu :
pukul 09.00 - sebelum shalat zhuhur


=Sesi Kedua=

Pemateri :
Ustadz Salman Mahmud –hafizhahullah-
Materi :
"Sepuluh Pembatal Keislaman"
Waktu :
Setelah Shalat Zhuhur - selesai

Ahad, 12 Rabi'ul Awal 1438 H / 11 Desember 2016 M

=Sesi ketiga=

Pemateri :
Ustadz Khaidir M. Sunusi –hafizhahullah-
Materi :
"Penyakit Hati dan Penawarnya"
Waktu :
pukul 09.00 - sebelum Shalat Zhuhur


=Sesi Keempat=

Pemateri :
Ustadz Musaddad –hafizhahullah-
Materi :
"Inilah Dakwah Salafiyah"
Waktu :
Setelah Shalat Zhuhur - selesai

TERBUKA GRATIS DAN UMUM UNTUK MUSLIMIN DAN MUSLIMAH

Insya Allah, disiarkan langsung melalui Radio As Sunnah Mamuju, via situs : www.al-mamujuwy.com

Kontak Panitia :
- Andri : 081241171699
- Arianto : 0812 4381 4314

Pelaksana :
Majelis Ta'lim As Salafiyah Mamuju

Bekerjasama dengan :
Pemerintah Kab. Mamuju


Sabtu, 26 November 2016

Sikap yang Benar kepada Pemerintah Muslim

Hasil gambar untuk ‫معاملة الحكام‬‎
Sikap yang Benar kepada Pemerintah Muslim
oleh : Ust. Wira Bahrun Mandiri -hafizhahullah-

Soal:

Belakangan ini marak sekali postingan di berbagai media yang menjelek-jelekkan pemerintah kita. Bagaimana sikap sebenarnya yang harusnya kita tempuh dalam bermuamalah dengan pemerintah?

Jawab:

Sikap yang hendaknya ditempuh oleh seorang muslim dalam bermuamalah dengan pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Mendengar dan taat kepada pemerintah kaum muslimin selama yang diperintahkan bukan kemaksiatan

Di dalam Al Quran, Allah subhanahu wata’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (An Nisa’: 59)

Demikian juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ , وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكَ عَبْدٌ
“Saya memberi wasiat kepada kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah ‘azza wa jalla, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya”. (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, hasan shahih)

Jumat, 11 November 2016



Kajian Rutin Polman-Sulbar

SESI PERTAMA

Materi
Masa & Tempat Keluarnya Dajjal
(Kitab Asyrootus Sa'ah)

Pemateri
Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah -hafizhahullah-

Tempat
Masjid Hijau, Purworejo, Wonomulyo, Polman

Waktu
10.00 – 12.00

===========================

SESI KEDUA

Materi
Al-Kaba'ir
(Kumpulan Dosa-dosa Besar)
karya Al-Hafizh Adz-Dzahabiy -rahimahullah-

Pemateri
Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah -hafizhahullah-

Tempat
Masjid Hijau, Purworejo, Wonomulyo, Polman

Waktu

antara Maghrib – Isya'

Sabtu, 22 Oktober 2016

Do'a Berbuka Puasa [Kumpulan Hadits-hadits Lemah]


Do'a Berbuka Puasa
[Kumpulan Hadits-hadits Lemah]

Anas bin Malik -radhiyallahu 'anhu- berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Apabila Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- berbuka, maka beliau berdo'a,
اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Ya Allah, karena Engkau aku berpuasa, dengan rezqi-Mu aku berbuka. Ya Allah, terimalah (amal sholeh) dariku; Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".". [HR. Ad-Daruquthniy dalam Sunan-nya (26), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (12720)]

Peran Nyata Kaum Agamawan, Ulama dan Santri dalam Merintis Kemerdekaan dan Melawan Kaum Penjajah Misionaris Belanda


Peran Nyata Kaum Agamawan, Ulama dan Santri dalam Merintis Kemerdekaan dan Melawan Kaum Penjajah Misionaris Belanda
===================================

Kemerdekaan Indonesia yang kini telah memasuki tahun ke-71 diraih melalui perjuangan panjang. Para Kiyai, bersama santri dan umat Islam sejak awal telah berjuang menentang kolonialisme, jauh sebelum kehadiran para mahasiswa yang pulang dari Eropa.

Sebagaimana disampaikan sejarawan Universitas Indonesia, Dr. Tiar Anwar Bachtiar, kemerdekaan Indonesia adalah rangkaian sejarah panjang dalam menghadapi kolonialisme. Yang dihadapi bangsa Indonesia kala masa kolonialisme Belanda, bukan hanya pasukan penjajah tetapi juga birokrasi kolonial. Mereka itu adalah bangsawan, raja-raja yang menjadi pendukung Belanda setelah kalah perang.

“Jadi siapa yang melawan, hampir dipastikan yang melawan bukan kelompok bangsawan atau orang-orang yang menjadi birokrasi kolonial. Karena mereka pegawainya Belanda,” kata Tiar kepada Kiblat.net, Ahad (14/08) di Jakarta.

Senin, 17 Oktober 2016

Tonggak-tonggak Kekafiran


Tonggak-tonggak Kekafiran
oleh : Ustadz 'Abu Abdillah Sahl

Kekafiran memiliki tonggak dan pilar-pilar sebagaimana hal rumah memiliki pilar penopang yang membentuk sebuah rumah.

Kekafiran juga memiliki tonggak dan pilar yang membentuk kekafiran pada diri manusia. Hendaknya semua pilar ini kita robohkan dr diri kita agar kita selamat darinya.

AL-IMAM IBNUL QOYYIM -rahimahullah- berkata,
أركان الكفر أربعة :

الكبر والحسد والغضب والشهوة،

فالكبر يمنعه الانقياد،
والحسد يمنعه قبول النصيحة وبذلُها، والغضب يمنعه العدل،
والشهوة تمنعه التفرُّغ للعبادة.


فإذا انهدم ركن الكبر سَهُل عليه الانقياد،

وإذا انهدم ركن الحسد سَهُل عليه قبول النصح وبذلُه،

وإذا انهدم ركنُ الغضب سَهُل عليه العدل والتواضع،

وإذا انهدم ركن الشهوة سَهُل عليه الصبر والعفاف والعبادة.

وزوال الجبال عن أماكنها أيسر مِن زوال هذه الأربعة عمَّن بُلي بها.

Minggu, 16 Oktober 2016

Hati Sehat dan Berpenyakit

Hasil gambar untuk wallpaper bunga indah di dunia

 Hati Sehat dan Berpenyakit
Berkata Asy-Syaikh Al-'Utsaimin –rahimahullah- :

ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﻗﻠﺒﻚ :

^ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺴﺘﻨﻜﺮ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ.

^ ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺴﺘﻘﺮ.

^ ﻭﻻ ﻳﻄﻤﺌﻦ ﻟﻠﻤﻌﺮﻭﻑ.

ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ﻣﺮﺿﺎ ﻓﺤﺎﻭﻝ ﺃﻥ ﺗﺼﻠﺤﻪ.

ﻭﺇﺫﺍ ﺭﺃﻳﺖ ﻗﻠﺒﻚ :
^ ﻳﻔﺮﺡ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﻳﻔﻌﻠﻪ.

^ ﻭﻳﺮﺷﺪ ﺇﻟﻴﻪ .

^ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ ﻭﻳﺒﺘﻌﺪ ﻋﻨﻪ

ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﻠﺐ ﺳﻠﻴﻢ.
ﻧﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻠﻨﺎ ﻭﺇﻳﺎﻛﻢ ﻛﺬﻟﻚ.

Rabu, 31 Agustus 2016

Sepanjang Sejarah Kudeta Mudaratnya Lebih Besar, Ambillah Pelajaran…!




Hasil gambar untuk bendera indonesia
Sepanjang Sejarah Kudeta Mudaratnya Lebih Besar,
Ambillah Pelajaran…!
oleh : Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray -hafizhahullah-

Mengambil pelajaran dari sejarah suatu bangsa dan kisah yang telah berlalu adalah perintah Allah ta’ala kepada kaum mukminin,
قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذَّبِينَ
“Telah lewat sebelum kalian ujian-ujian yang menimpa pengikut para nabi, maka berjalanlah di muka bumi lalu lihatlah bagaimana akibat yang jelek bagi orang-orang yang mendustakan.” [Ali Imron: 137]

Sejatinya, sejarah yang telah berlalu harus memberikan pelajaran besar bagi umat Islam, bahwa pemberontakan terhadap pemerintah muslim, yang zalim sekali pun, hanyalah mendatangkan kemudaratan yang lebih besar dibanding manfaatnya.

Namun sayang, masih banyak orang yang belum mau mengambil pelajaran, mereka korbankan nyawa-nyawa kaum muslimin hanya demi meraih kekuasaan yang terampas dari tangan mereka.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
أن الله تعالى بعث محمدا صلى الله عليه وسلم بصلاح العباد في المعاش والمعاد وأنه أمر بالصلاح ونهى عن الفساد فإذا كان الفعل فيه صلاح وفساد رجحوا الراجح منهما فإذا كان صلاحه أكثر من فساده رجحوا فعله وإن كان فساده أكثر من صلاحه رجحوا تركه فإن الله تعالى بعث رسوله صلى الله عليه وسلم بتحصيل المصالح وتكميلها وتعطيل المفاسد وتقليلها فإذا تولى خليفة من الخلفاء كيزيد وعبد الملك والمنصور وغيرهم فإما أن يقال يجب منعه من الولاية وقتاله حتى يولى غيره كما يفعله من يرى السيف فهذا رأى فاسد فإن مفسدة هذا أعظم من مصلحته وقل من خرج على إمام ذي سلطان إلا كان ما تولد على فعله من الشر أعظم مما تولد من الخير كالذين خرجوا على يزيد بالمدينة وكابن الأشعث الذي خرج على عبد الملك بالعراق وكابن المهلب الذي خرج على ابنه بخراسان وكأبي مسلم صاحب الدعوة الذي خرد عليهم بخراسان أيضا وكالذين خرجوا على المنصور بالمدينة والبصرة وأمثال هؤلاء وغاية هؤلاء إما أن يغلبوا وإما أن يغلبوا ثم يزول ملكهم فلا يكون لهم عاقبة فإن عبد الله بن علي وأبا مسلم هما اللذان قتلا خلقا كثيرا وكلاهما قتله أبو جعفر المنصور وأما أهل الحرة وابن الأشعث وابن المهلب وغيرهم فهزموا وهزم أصحابهم فلا أقاموا دينا ولا أبقوا دنيا والله تعالى لا يأمر بأمر لا يحصل به صلاح الدين ولا صلاح الدنيا وإن كان فاعل ذلك من أولياء الله المتقين ومن أهل الجنة
“Bahwa Allah ta’ala mengutus Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam demi kemaslahatan para hamba di kehidupan dunia dan akhirat, dan bahwa beliau memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kerusakan, maka apabila dalam satu perbuatan terdapat kebaikan dan kerusakan, hendaklah kaum muslimin mengambil mana yang paling kuat dari keduanya; jika kebaikannya lebih banyak dari kerusakannya, hendaklah mereka melakukannya. Namun apabila kerusakannya lebih banyak dari kebaikannya, hendaklah mereka meninggalkannya, karena sesungguhnya Allah ta’ala mengutus Rasul-Nya shallallahu’alaihi wa sallam untuk menghasilkan kemaslahatan dan menyempurnakannya, serta menghilangkan kemudaratan dan menguranginya.
Maka, jika yang berkuasa dari kalangan khalifah (yang tidak lebih pantas) seperti Yazid, Abdul Malik, Al-Manshur dan selain mereka; bisa jadi dikatakan bahwa wajib mencopotnya dan memeranginya sampai ia lengser dan digantikan oleh yang lainnya, sebagaimana yang dilakukan oleh mereka yang berpendapat bolehnya pemberontakan, maka ini adalah pendapat yang rusak, karena sungguh kerusakannya lebih besar dari kemaslahatannya.
Dan pada umumnya, tidaklah mereka memberontak kepada penguasa kecuali timbul kejelekan yang lebih besar dibanding kebaikan, seperti mereka yang memberontak kepada Yazid di Madinah, pemberontakan Ibnul Asy’ats terhadap Abdul Malik di Iraq, pemberontakan Ibnul Mulhab terhadap anaknya Abdul Malik di Khurasan, pemberontakan Abu Muslim yang menyerukan pemberontakan terhadap penguasa di Khurasan, juga pemberontakan terhadap Al-Manshur di Madinah dan Bashroh dan yang semisalnya, pada akhirnya dua kemungkinan, mereka dikalahkan atau mereka menang lalu berakhirlah kekuasaan pemerintah sebelumnya, namun yang terjadi adalah tidak ada hasil yang baik bagi para pemberontak tersebut.
Abdullah bin Ali dan Abu Muslim yang melakukan pemberontakan dengan membunuh banyak orang akhirnya keduanya dibunuh oleh Abu Ja’far Al-Manshur, adapun penduduk Al-Harah, Ibnul Asy’ats, Ibnul Mulhab dan selain mereka akhirnya menderita kekalahan, demikian pula pasukan-pasukannya, sehingga mereka tidaklah menegakkan agama dan tidak pula menyisakan dunia, padahal Allah ta’ala tidak memerintahkan suatu perkara yang tidak menghasilkan kebaikan bagi agama ataupun dunia, meskipun yang memberontak itu dari kalangan wali Allah yang bertakwa dan termasuk penduduk surga (perbuatan mereka tidak dapat dibenarkan).” [Minhaajus Sunnah, 4/313-315]

Selasa, 30 Agustus 2016

Nasehat Bagi Yang Tidak Melaksanakan Haji Tahun Ini

Hasil gambar untuk gurun arabia
Nasehat Bagi Yang Tidak Melaksanakan 
Haji Tahun Ini
oleh : Ust. Abu Zakariyya At-Tawawy

Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaliy -rahimahullah- berkata:

مـن لـم يستطـع الـوقوف بعـرفـة،

فلـيقف عند حـدود الله الـذي عرفـه
"Barangsiapa yang tidak mampu wukuf di Arafah, maka hendaknya ia wukuf (berhenti) pada batasan-batasan Allah yang telah ia ketahui."

Jumat, 19 Agustus 2016

Hukum-hukum Ibadah Qurban dan Penyembelihan

 
Hukum-hukum Ibadah Qurban dan Penyembelihan
oleh :
Sofyan Chalid bin Idham Ruray


Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah ta’ala atas segala nikmat yang dicurahkan kepada hamba-hamba-Nya. Seorang hamba dituntut untuk selalu beribadah kepada Allah ta’ala sepanjang hayatnya. Allah ta’ala berfirman,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.” [Al-Hijr: 99]

Dengan hikmah dan rahmat-Nya, Allah ta’ala juga menetapkan berbagai macam bentuk ibadah di waktu-waktu tertentu. Semua itu dalam rangka menyempurnakan tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini.

Rabu, 17 Agustus 2016

"Syariat Qurban"

Hasil gambar untuk ‫أحكام الهدي والأضاحي pdf آل الشيخ‬‎
"Syariat Qurban"
================================
oleh : 
Al-Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi 
-hafizhahullah-
================================
edisi 14 Dzulqo'dah 1437 H
Berqurban adalah salah satu ibadah yang disyariatkan dalam Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallamserta tergolong simbol Islam yang disepakati oleh para ulama akan anjurannya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu, dan berqurbanlah.” [Al-Kautsar: 2]

Tatkala menjelaskan makna ayat di atas, Ibnu Jarîr Ath-Thabary –rahimahullâh- berkata, “Jadikanlah, (wahai Muhammad), shalatmu seluruhnya ikhlas hanya untuk Rabb-mu tanpa (siapapun) yang bukan Dia, di antara sekutu-sekutu dan sembahan-sembahan. Demikian pula sembelihanmu, jadikanlah hanya untuk-Nya, tanpa berhala-berhala, sebagai kesyukuran kepada-Nya terhadap segala sesuatu yang Allah berikan kepadamu, berupa kemuliaan dan kebaikan yang tiada bandingannya, dan Dia mengkhususkan engkau dengannya, yaitu pemberian Al-Kautsar kepadamu.”[1]