Harga Sebuah Dunia
oleh :
Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc.
-hafizhahullah-
Dunia
adalah sesuatu yang indah. Keindahannya kadang melalaikan manusia dari tujuan
penciptaannya berupa ibadah dan ketaatan kepada Allah.
Kecintaan
kepada dunia seringkali membuat sebagian manusia menjadi serakah dalam
mengejarnya sampai dunia menjauhkannya dari kebaikan dan ketaatan, serta
melanggar keharaman dalam agama.
Dunia
pun jika sudah menguasai hati sesorang hamba, maka dunia akan mengubahnya
menjadi manusia kikir yang tidak ingin mengulurkan tangannya dalam bersedekah
kepada fakir dan miskin.
Ia
lebih rela menghabiskan harta bendanya untuk bersenang-senang dalam perkara
yang tidak membuahkan pahala. Parahnya lagi, bila hamburkan uangnya dalam
maksiat.
Orang
seperti ini tidak mengerti hakikat dunia yang melalaikannya. Ia tidak mengerti
bagaimana caranya membelanjakan dan menyalurkan harta bendanya untuk kehidupan
akhirat yang abadi.
Padahal
apa yang kita infakkan di jalan-jalan kebaikan, semuanya akan menjadi tabungan
pahala kita di akhirat yang akan berguna dan abadi di sisi Allah -Tabaroka wa
Ta’ala-.
Adapun
harta benda yang kita tumpuk dan kita habiskan tanpa digunakan untuk sedekah
dan kebaikan ukhrawi yang abadi, maka semua itu tidak akan bermanfaat sedikit
pun, bahkan ia akan habis dan diwarisi oleh keluarga kita.
Malik
bin Dinar Al-Bashriy –rahimahullah- berkata,
لَوْ كَانَتِ
الدُّنْيَا مِنْ ذَهَبٍ يَفْنَى، وَاْلآخِرَةُ مِنْ خَزْفٍ يَبْقَى، لَكَانَ
الْوَاجِبُ أَنْ يُؤْثَرَ خَزْفٌ يَبْقَى، عَلَى ذَهَبٍ يَفْنَى. قَالَ: فَكَيْفَ
وَاْلآخِرَةُ مِنْ ذَهَبٍ يَبْقَى، وَالدُّنْيَا مِنْ خَزْفٍ يَفْنَى.
“Andaikan
dunia terbuat dari emas yang fana (tidak abadi), sedangkan akhirat terbuat dari
tanah tembikar yang abadi, maka kewajiban (seorang hamba) adalah mengutamakan
tanah tembikar yang abadi di atas emas yang fana.
Nah,
bagaimana lagi halnya (bila) akhirat (surga) itu terbuat dari emas, sedangkan
dunia terbuat dari tanah tembikar yang fana.”
[Lihat Al-Jâmi’ Li Ahkâm Al-Qur`ân (20/24), karya Al-Qurthubiy]
[Lihat Al-Jâmi’ Li Ahkâm Al-Qur`ân (20/24), karya Al-Qurthubiy]
Subhanallah,
alangkah benarnya yang beliau katakan. Dunia bagaimanapun banyaknya jika bukan
untuk membangun istana di akhirat, maka dunia itu tiada harganya sedikit pun.
Sebaliknya,
dunia bagaimanapun sedikitnya jika kita manfaatkan dan infakkan untuk akhirat
kita, maka ia jauh lebih mulia dibandingkan emas yang sebesar dunia.
Ustadz
Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc.
Sumber
Artikel : http://bit.ly/2kYuDJ3
===============================================
DUKUNG
KAMI :
Dalam membantu pembangunan Masjid IMAM
SYAFI'I POLMAN SULBAR, milik Ahlus Sunnah Polman.
"Siapa yg membangun sebuah masjid
karena Allah, maka Allah akan bangunkan istana baginya di surga".[HR. Al-Bukhori &
Muslim]
#
Bagi anda yang ingin membangun istananya di surga, silakan kirim
sebagian rezki anda melalui :
BRI.0259-01-035305-50-9
a/n.YAYASAN AR-RAHMAH AL-MANDARY
a/n.YAYASAN AR-RAHMAH AL-MANDARY
Kontak Person : 0852-3091-8001 (Saudara Mu'in)
Jazakumullohu khoiron atas sumbangsih dan
doanya.
===============================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar