Kamis, 15 Juni 2017

Fatwa Syaikh bin Baz tentang Hukum Membayar Zakat Fitrah dengan Uang




Fatwa  Syaikh bin Baz tentang Hukum Membayar Zakat Fitrah dengan Uang

Alih Bahasa : 
Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc.
-hafizhahullah-

Syaikh bin Baz –rahimahullah- pernah ditanya tentang mengeluarkan zakat fitrah dengan menggunakan uang.

Jawaban beliau –rahimahullah- setelah mengutarakan sejumlah dalil berupa hadits-hadits adanya perintah mengeluarkan zakat fitrah dengan menggunakan makanan berupa kurma, gandum dan lainnya,
ومعلوم أن وقت هذا التشريع وهذا الإخراج يوجد بيد المسلمين وخاصة في مجتمع المدينة الدينار والدرهم اللذان هما العملة السائدة آنذاك ولم يذكرهما صلوات الله وسلامه عليه في زكاة الفطر ،
فلو كان شيء يجزئ في زكاة الفطر منهما لأبانه صلوات الله وسلامه عليه ؛ إذ لا يجوز تأخير البيان عن وقت الحاجة ،ولو فعل ذلك لنقله أصحابه رضي الله عنهم ...
ولا نعلم أن أحداً من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم أخرج النقود في زكاة الفطر ، وهم أعلم الناس بسنته صلى الله عليه وسلم وأحرص الناس على العمل بها ، ولو وقع منهم شيء من ذلك لنقل كما نقل غيره من أقوالهم وأفعالهم المتعلقة بالأمور الشرعية ،
وقد قال الله سبحانه :   لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ 
وقال عز وجل : "    وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ[7] .
ومما ذكرنا يتضح  لصاحب الحق أن إخراج النقود في زكاة الفطر لا يجوز ولا يجزئ عمن أخرجه ؛ لكونه مخالفاً لما ذكر من الأدلة الشرعية .

‘Telah dimaklumi bahwa waktu penetapan (adanya fitrah) ini, dan saat dikeluarkannya  zakat fitrah ini (pada zaman Nabi –alaihish sholatu wassalam-), ada di tangan kaum muslimin, terkhusus di kalangan masyarakat kota Madinah, ada dinar dan dirham yang merupakan dua mata uang  yang berlaku masa itu.  

Namun Nabi – sholawatullahi wasalamuhu alaihi- tidak menyebutkan kedua  mata  uang  ini dalam zakat fitrah.

Andaikan dua mata  uang  itu cukup (digunakan dalam membayar)  zakat fitrah, maka pasti hal itu telah dijelaskan oleh beliau – sholawatullahi wasalamuhu alaihi-.

Sebab, tidak boleh (bagi beliau) menunda penjelasan dari waktu diperlukannya . Andaikan melakukan (penjelasan tentang hal itu), maka pasti para  sahabat –radhiyallahu anhum- akan menukil hal itu.”

Kemudian Syaikh bin Baz –rahimahullah- menambahkan seraya berkata,

“Kami tidak mengetahui bahwa ada seorang diantara sahabat Nabi –shollallahu alaihi wa sallam- pernah mengeluarkan uang dalam zakat fitrah, sedang mereka manusia yang paling mengerti Sunnah beliau –shollallahu alaihi wa sallam- dan paling bersemangat dalam mengamalkannya.

Andaikan hal itu terjadi dari mereka, maka pasti akan dinukil, sebagaimana hal lainnya dinukil dari ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan mereka yang terkait urusan-urusan syariat.

Sungguh Allah –subhanahu- telah berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ 
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah teladan (contoh) yang baik bagi kalian.”  (QS. Al-Ahzaab : 21)

Allah –azza wa jalla- berfirman,
وقال عز وجل : "    وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ[7] .
“ Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar ” (QS. Surat At Taubah : 100)

Dari apa yang kami telah sebutkan, maka nyatalah bagi pemilik kebenaran bahwa mengeluarkan uang dalam (membayar) zakat fitrah adalah tidak boleh, dan tidak mencukupi (yakni, tidak sah) bagi orang mengeluarkannya. Karena, hal itu menyelisihi hal yang telah kami sebutkan berupa dalil-dalil syariat.”


Sumber Fatwa : https://goo.gl/DmWOzu

================================================
DUKUNG KAMI :

Dalam membantu pembangunan Masjid IMAM SYAFI'I POLMAN SULBAR, milik Ahlus Sunnah Polman.

"Siapa yg membangun sebuah masjid karena Allah, maka Allah akan bangunkan istana baginya di surga".[HR. Al-Bukhori & Muslim]

# Bagi anda yang ingin membangun istananya di surga, silakan kirim sebagian rezki anda melalui :


BRI.0259-01-035305-50-9

a/n. YAYASAN AR-RAHMAH AL-MANDARY

atau :

Rek BNI No;  0507-4673-45 atas nama Masjid Imam Syafi'i Polman

Kontak Person :
0852-3091-8001 (Saudara Mu'in)
0813-5595-4435 (Saudara Abdullah Majid)
0813-4370-0400 (Saudara Arif)

Jazakumullohu khoiron atas sumbangsih dan doanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar